Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam lahir dari keturunan bangsa Quraisy, dari suku Bani Hasyim. Kakeknya bernama Abdul Muhtalib, seorang pemuka kaum Quraisy yang sangat dihormati. Ayahnya adalah Abdullah bin Abdul Muthalib merupakan seorang pemuda yang cerdas, anak kesayangan Abdul Muhtalib. Dikisahkan setelah Allah menolong Abdul Muthalib dan memenangkannya atas sengketa kepemilikan sumur zam-zam pun bernazar jika memiliki sepuluh orang anak, maka dia akan mengurbankan salah seorang dari mereka di sisi Ka’bah.
Setelah mengundi seluruh anaknya, akhirnya pilihan jatuh kepada anaknya yang bernama Abdullah. Namun keputusannya ini ditentang oleh kaum Quraisy yang khawatir perbuatan Abdul Muthalib ini akan menjadi kebiasaan di kalangan kaum mereka. Akhirnya diputuskan Abdullah akan diundi dengan sejumlah unta.
Setiap kali nama Abdullah dan unta di undi, yang keluar adalah nama Abdullah. Maka jumlah untapun ditambah menjadi 10 ekor. Hingga akhirnya Abdullah ditukar dengan 100 ekor unta. Abdullah kemudian dijodoh-kan dengan Aminah binti Wahab seorang wanita terpandang dari suku Bani Kilab. Tak berapa lama setelah mereka menikah, Abdullah ditugaskan ayahnya untuk berdagang ke negeri Syam dengan memandu rombongan dagang Quraisy.
Sekembalinya dari Syam dia singgah di Madinah dalam kondisi sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Beliau wafat di usia 25 tahun, beberapa bulan sebelum kelahiran Rasulullah.
Sumber: Kisah Awal Kenabian
Comments
Post a Comment